
Hello my readers...., Akhir-akhir ini lagi ramenya pokemon go. Ya, agan aganwati bisa liat sosmed. Diberbagai sosmed lu bisa liat status orang-orang pasti lagi main pokemon go dan memburunya. Bahkan para Vlog atau youtubers mengupload videonya bertema memburu pokemon. Bahkan saat liat TV, digosip pun artis sedang bermain pokemon. Yang uniknya lagi, demam pokemon ini membuat anak muda rajin kemesjid. Ya, kemesjid untuk memburu pokemon.
Namun saya gak begitu tertarik ama game pokemon. Alasanya pertama saya bukan gamers dan yang kedua saya bukan pengguna android.
Ternyata demam pokemon go menuai pro-kontra. Yah namanya juga idup, pasti ada pro-kontra. Bahkan al-quran pun menuai pro kontra dikalangan umat islam sendiri. As you as knew, diberita banyak korban kecelakaan pokemon go. Entah berita tersebut hoax ato ga yah yang pasti bisa aja kejadian tersebut terjadi pada pemain pokemon go. Itu karena saat bermain pokemon go si user harus berjalan mencari pokemon dalam layar gadget. Liat diberita ada juga yang maen pokemon sambil berkendara dlsb. Kejadian-kejadian negatif yang belum tentu kebenaranya diantisipasi oleh beberapa sekolah. Beberapa sekolah menerapkan pelarangan siswanya bermain pokemon diarea sekolah. Bahkan ada sekolah yang merazia game pokemon di gadget siswanya. Wah keinget dulu lagi rame video Miyabi pas SMK, ditiap sekolah rame raziaan Video. eh, kok jadi kesana?
Dampak negatif tsb membuat orang penasaran dan bahkan mengunduhnya meski fake alias bajakan. Kok bisa ya game tersebut diunduh sebelum tanggal perilisan? yah mungkin kejadian-kejadian negatif dan game yang fake adalah sebuah strategi pemasaran.
Dengan Pokemon go, Manusia dikendalikan oleh teknologi
Jauh sebelum pokemon go rame, saya sempat berfikir. "Mungkin suatu nanti orang-orang akan dikendalikan sama teknologi. Setiap orang dikasih chip mini bahkan sistem otaknya bisa dihubungkan ke komputer. Layaknya sebuah USB disk. Dan si mbahnya bebas mengutak-atik otaknya."
Apa hubunganya pokemon sama pikiran gw diatas. ya kalo dihubung-hubungin kan pasti nyambung juga. Meski gak ada hubunganya ya paksa aja harus berhubungan. Tarik aja kata-kata gw diatas menjadi beberapa huruf yaitu orang-orang dikendalikan sama teknologi. lho apa hubunganya ama pokemon?
Yah gw akan maksa menghubung-hubungkan tapi ini bukan cucoklogi apalagi cucokrowo.
Pemikiran saya diatas ternyata sangat jauh. Orang dikendalikan sama tekhnologi ternyata gak harus mengubah otak manusia dengan mikro chip, dan otak juga gak harus ada port USB. Ternyata tekhnologi mengendalikan manusia hanya dengan sebuah software game yang hardwarenya adalah sebuah gadget. Game tersebut adalah pokemon go dan hardwarenya adalah gadget yang hampir dimiliki umat manusia seluruh dunia. Mau gak mau yang maen game ini harus nurut ama perintah tuan besarnya yang menciptakan game tersebut. Tuan besar menyuruh si-user mencari dan memburu pokemon lewat GPS. Tanpa sadar si-user yang maen game ini nurut sama situan untuk memburu pokemon dalam gadgetnya, dan tanpa sadar yang maen game ini telah dikendalikan oleh sebuah tekhnologi. Ya dengan sebuah game teknologi bisa mengendalikan manusia. game tersebut bisa terhubung ke otak manusia dan menggerakan badan manusia untuk berburu pokemon tanpa ada port yang terhubung dari gadget ke manusia, tanpa ada wifi yang terhubung dari gadget kemanusia dan tanpa ada inframerah yang terhubung dari gadget kemanusia.
Kecanggihan tekhnologi mengubah segalanya. Gak perlu memaksa manusia jadi kelinci percobaan dengan memasang mikro chip dikepalanya dan membuat port usb agar sistemnya bisa diubah. Ternyata teknologi bisa mengendalikan manusia tanpa memaksa manusia untuk dikendalikan. Memaksa untuk dikendalikan itu sulit, namun dengan kecanggihan teknologi manusia dapat dikendalikan dengan sebuah game. Si-mbah hanya bekerja didepan komputer server, mengendalikan gamenya beserta GPS.
Apa jadinya jika manusia dikendalikan sama teknologi?
Sedang yang mengendalikanya hanya satu-mbah.
Apakah ini awal dari generasi terakhir peradaban teknologi?
Ia menyuruh kami untuk berburu
Dan ia melihat kami berburu
Ia memberikan upah
Jika kami berhasil berburu
Kemanapun manusia melangkah Ia dapat melihat
Namun manusia tak melihat
Dimana tuanya bersembunyi
Manusia menuju satu tuan
Sedang tuanya sembunyi
Dibalik sebuah teknologi
Mengendalikan dan mengadili
HAHAHA
Jelek banget penutupnya :V
Judulnya ga nyambung lagi Ah, blog blog gwjadi suka-suka gw
Bebas berkomentar asal santun dan tidak kasar. Komentar yang mengandung konten por*o dan ju*i akan dihapus. Jangan lupa juga centang kotak "notify me" supaya ada notification jika komentarnya sudah dibalas. Terimakasih :)