Selepas dzuhur, saya menegakan sunnah. Ada yang berbeda saat itu, suara sapi menghiasi sepanjang jalan menuju mesjid. Wajar saja antara rumah dan mesjid terpisah sama lapangan madrasah. Saat salat sunnahpun riuh suara sapi menghiasi salatku. Seketika pikiran kecilku muncul kembali saat saya membaca surat Al-Ikhlas dirakaat ke dua sambil meneteskan air mata(ah, lebay banget pakek acara gini!). Pikiran kecilku itu tertanam begitu saja beberapa minggu menjelang Iedul Adha yaitu "BERQURBAN".
ya memang, ada keinginan untuk berqurban. Menarik memang bagaimana Nabi Ibrahim mengikhlaskan dan mengorbankan apa yang ia cintainya. Satu-satunya anak yang dimilikinya saat itu, yang diidam-idamkan selama berpuluh-puluh tahun harus dipisahkan karena Alloh SWT dengan penuh keikhlasan. Ia dipertemukan dan dipisahkan oleh Alloh SWT.
Namun karena ketabahan dan kesabarannya, pada akhirnya kesabarannya berbuah manis. Alloh SWT mengujinya, lalu ia melewati ujian tersebut dengan ketabahan dan kesabaran sehingga munculah kabar gembira dan keberkahan.
Siapa yang tak mengenali Nabi Ibrahim? Sejarahnya yang Panjang, terutama mengenai hal yang berkaitan dengan berhaji dan jga berqurban. Para Nabi setelahnyapun berasal dari Turunannya. Dalam Shalatpun kita menyebut namanya.
Selepas maghrib, Saudara saya yang menjadi Imam mesjid belum juga pulang. Ia menungguku...
"Wayahna nyak besok jadi wakil ti Abi, kan kedah aya wakil nu mantuan ngolah hewan qurban"
mahu gak mahu saya mengiyakannya. kapan sih saya berkotor-kotor saat hari raya iedul adha? Padahal prosesnya tepat dilapangan yang letaknya didepan rumah saya. Tapi inilah salah satu bentuk memeriahkan Iedul Adha selain berhaji dan berqurban. Menjadi bagian dari orang-orang yang mengolah hewan qurban.
"Wayahna nyak besok jadi wakil ti Abi, kan kedah aya wakil nu mantuan ngolah hewan qurban"
mahu gak mahu saya mengiyakannya. kapan sih saya berkotor-kotor saat hari raya iedul adha? Padahal prosesnya tepat dilapangan yang letaknya didepan rumah saya. Tapi inilah salah satu bentuk memeriahkan Iedul Adha selain berhaji dan berqurban. Menjadi bagian dari orang-orang yang mengolah hewan qurban.
takbiran. Saya gak peduli meriah gak meriahnya malam Takbir iedul Adha. Pokoknya saya harus memeriahkannya sendiri. Jangan beranjak keluar sebelum jam 12 malam. Mengucapkan takbir dimesjid, membawa piring, dan makanan lainnya dari dapur, mengumpulkan piring-piring yang kotor dimesjid, membawanya kembali ke yang memberi makanan.
Intinya jika tidak bisa berbuat hal Baik yang besar, masih ada kebaikan kecil yang bisa dilakukan. Menurutku inti dari Berqurban adalah bentuk pengorbanan dan keikhlasan sedang Berhaji adalah mendekatkan diri pada Alloh SWT merenungkaan diri, juga menelusuri sejarah-sejarah para Nabi.
SELAMAT MALAM
SELAMAT MALAM
Bebas berkomentar asal santun dan tidak kasar. Komentar yang mengandung konten por*o dan ju*i akan dihapus. Jangan lupa juga centang kotak "notify me" supaya ada notification jika komentarnya sudah dibalas. Terimakasih :)