Dipikir iya juga, setan hanya berbisik kejahatan (menggoda manusia agar berbuat jahat / maksiat / abai pada perintah tuhan) sedangkan perbuatan jahatnya kita yang lakukan. Sehingga setelah setan membisik manusia bebas memilih, apakah mau tunduk pada bisikan setan atau taat pada tuhan.
Syetan akan terus membisikan ketakutan - kelalaian pada ketaatan, dan kenikmatan - keindahan pada kemaksiatan
Keimanan dan ketaqwaan yang harus terus dipelihara dan ditingkatkan, sehingga kita hanya takut dan abai-lalai pada kemaksiatan namun nikmat dan indah pada ketaatan. Semoga kita bisa bersabar :D
Surat An-Nas:
Tulisan Arab Surat An-Nas:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١ مَلِكِ النَّاسِۙ - ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ - ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ - ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ - ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ - ٦
Tulisan latin surat An-Nas:
"Qul a'ụżu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās. Minal-jinnati wan-nās."
Terjemahan surat An-Nas:
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”
Bebas berkomentar asal santun dan tidak kasar. Komentar yang mengandung konten por*o dan ju*i akan dihapus. Jangan lupa juga centang kotak "notify me" supaya ada notification jika komentarnya sudah dibalas. Terimakasih :)