Aplikasi My Pertamina, Bagus Sih Tapi Apa Bisa Menjadikan Subsidi Tepat Sasaran?
Akhir-akhir ini banyak postingan bahas aplikasi my pertamina, merupakan sistem baru yang dibuat pertamina guna mensiasati pemanfaat subsidi agar tepat sasaran.

Beragam tanggapan menghiasi beranda sosial media salah satunya facebook. Namun kebanyakan netizen ragu akan sistem baru yang dibuat pertamina, yang disoroti adalah keterbatasan pengguna seperti gaptek maupun gawai android yang tidak support dan juga kalangan menegah kebawah yang tidak memiliki android.

Sistem baru yang muncul di masyarakat tak jarang menuai pro kontra dan merupakan hal wajar. Mungkin karena keterbatasan manusia (user) dalam berfikir, keterbatasan pengguna dalam memiliki fasilitas penunjang atau mungkin karena ketakutan manusia yang tergantikan dengan robot.

Saya Menyambut Baik Aplikasi My Pertamina Tapi...

Saya menyambut baik dengan adanya hal ini, meski yakin dalam pengaplikasiannya diawal akan banyak terjadi masalah bahkan mungkin antrean yang tak dapat dihindarkan. Itu hal wajar karena tak akan ada sistem yang terlahir sempurna, namun alangkah baiknya sistem ini dicoba di beberapa kota/kabupaten saja. 

Kota/kabupaten yang dipilih pun harus dengan kriteria tertentu dan berbeda sebagai percontohan serta sampel. Baiknya dalam uji coba ditentukan waktu ujicobanya, misal 1 minggu ujicoba pengambilan data, 1 minggu mengkaji hasil ujicoba.

Tak semua orang punya HP Android, Tapi Apakah Mereka Bisa Mendaftar?

Mengenai keterbatasan penunjang seperti HP yang tidak suport atau bahkan tak punya ini bisa disiasati dengan mendaftarkan pada HP orang lain, sama seperti facebook kita pun bisa membuat akun pada HP orang lain. Masalah lainnya mengenai banyak yang gaptek, ini bisa terselesaikan dengan meminta bantuan pada generasi milenialis dalam pendaftaran.


Ribet Kalau Isi Bensin Kudu Buka HP Dulu, Lalu Yang Gak Punya HP Bagaimana?

Lalu bagaimana nanti saat mau mengisi BBM? ribet harus bawa HP, harus ada kuota dan lain-lain. Salah satu yang menjadi output dalam pendaftaran di aplikasi pertamina adalah user id unik berupa QR Code.

Solusinya adalah ketika nanti selesai pendaftaran dan disetujui, unduh QR Code dan membuatnya menjadi kartu QR Code. Meski diawal pihak pertamina pasti iginnya kode QR langsung dari HP Android. Tapi jika ingin sistem baru ini berjalan baiknya pertamina memperbolehkan dan menyarankan pengguna untuk dibuatnya berupa kartu QR Code. Sehingga pengguna tak perlu membuka aplikasi dahulu dan tentunya bisa mempersingkat waktu dan juga kemacetan.


Saya setuju Tapi Ragu Akan Fungsi Utamanya

Meski saya setuju dengan adanya langkah baru pertamina ini, namun disatu sisi saya ragu akan fungsi utamanya yaitu memilah dan memilih pengguna yang layak menerima subsidi. Data versi mana yang akan digunakan? akankah adil sesuai fungsinya?


catatan : sebelumnya tulisan ini saya tulis di facebook pada 29 Juni 2022