Pengalaman buruk waktu pertama kali belanja online di JD.ID
Selamat malam, setelah gw sakit alhamdulillah sekarang udah agak fit dan menulis blog lagi. Kali ini gw mau berbagi pengalaman nih Akhbro Ukhsist mengenai pengalaman pertama kali belanja online di web e-commerce JD.ID alias shopping. pengalaman berbelanjanya sih udah lama banget di tahun 2017 namun baru kali ini gw curhatin ke kalian Akhbro Ukhsist.

Berawal dari ketidaksengajaan ditahun 2017 ketika mencari buku di search engine alias mesin pencari ada tautan yang mengarah ke JD.ID. Sayapun iseng-iseng mencari buku yang menurut gw sangat bermanfaat bagi diri sendiri. Berlabuhlah hati ke "Jatuh Cinta Pada Al-Quran" selain itu gw juga beli baju yang warnanya favorite gua banget gitu.  Untuk buku merupakan produk presale yang dibuat setelah dipesan, sedangkan baju kemeja, merupakan barang ready stock. Setelah barang masuk ke troli, gw bayah der tuh barang lewat transfer ATM dengan nominal yang sesuai dengan yang diminta.

Barang hanya dikirim lewat J-express

Untuk perusahaan JD.ID barang dikirim lewat J-EXPRESS, yah gw sempet bingung kok gak ada pilihan pengiriman di situs webnya, ternyata barang dikirim lewat J-EXPRESS. Nah sayangnya untuk pengiriman ke Tasikmalaya, dalam status pengiriman selalu lewat ke Ciamis. Apa gudangnya cuman di Ciamis buat Priangan timur? Ah, entah tapi itu membuat proses pengiriman lama banget.


Barang dikirim terpisah

Pas dilihat di status pengiriman, ternyata baju sudah dikirim sedang untuk buku belum dikirim karena proses produksi. Yah, kenapa gak bebarengan aja ya. Kasian juga kalo dikirim terpisah gak mereka gak ada temen ngobrol sepanjang perjalanan. Kan kalo bebarengan, siapa tau mereka jadian. hehehe
harusnya sih disistemnya ada pilihan barang dikirim dalam satu paket pengiriman atau dikirim secara terpisah.

Pengiriman yang lama banget SH*T

Setelah barang udah dibayar, gw tinggal nunggu status pesanan. Ternyata setelah pembayaran banyak prosesnya, dari penjual ke gudang, digudang diproses. Sepertinya sih digudang banyak sekali proses seperti quality control, cek kesesuaian barang dengan pesanan, juga repackage. Coba liat gambar dibawah
Pengalaman buruk waktu pertama kali belanja online di JD.ID
status pengiriman pembelian kemeja - ridous
Gambar diatas merupakan status pengiriman pembelian kemeja. Bisa dilihat pembelian tanggal 20, barang diterima sekitar tanggal 27.  Lumayan lama kan? lihat tanggal status telah dikirim dan pengiriman selesai, berapa selisih waktunya? hitung saja sendiri.

Pengalaman buruk waktu pertama kali belanja online di JD.ID

Nah kalo gambar diatas merupakan status pengirimaan pembelian buku, merupakan barang presale yang membutuhkan waktu lebih lama karena ada proses produksi barang. Coba lihat lagi gambar dibawah
Pengalaman buruk waktu pertama kali belanja online di JD.ID
Dari 2017-11-20 ke 2017-11-30 ada proses produksi. Kemungkinan proses produksi sangat lama sekali ditambah pengiriman yang lama benget bukan lama sekali karena udah yang keduakali.


Mengapa terlalu banyak proses?

Mungkin banyak yang mengalami hal yang sama terkait pengiriman yang lama banget. tenang saya akan mengulasnya dengan kemungkinan-kemungkinan.  Jika biasanya belanja online sistem pengirimannya dikirim langsung dari seller ke buyer alias penjual ke pembeli berbeda lagi dengan JD.ID.  Jadi karena JD.ID merupakan toko online yang menjual produk original, setiap pembelian barang akan dikirim dari penjual ke gudang JD.ID untuk dilakukan proses pengecekan kesesuaian barang pesanan, quality control, dan juga package produk.

Untuk menghindari kena tipuuu kena tipuuuu barang palsuuu alias penipuan, JD.ID semaksimal mungkin menghindari kejadian tersebut dengan cara pengecekan barang oleh pihak JD.ID termasuk cek kualitas produk alias barang. Setiap barang akan di cek satu persatu apakah layak atau tidak, cacat atau tidak. Selain itu ada repackage produk, jadi setiap barang yang dibeli akan dikemas ulang oleh JD.ID dengan kardus khasnya. inilah sisi uniknya JD.ID, sangat serius dalam memberikan kesan dengan pengemasan yang unik. Berbeda dengan toko lain, pengepakan barang jadi urusan penjual. Jadi intinya banyak proses karena melindungi konsumen.


Masyarakat Indonesia bukan masyarakat yang sabar menunggu

Masyarakat Indonesia dikenal dengan Masyarakat yang tidak sabaran dalam mengantri. Akhbro dan Ukhsist bisa liat bagaimana setiap antrian yang terjadi, semrawut dan gak rapi banget. Yup karena masyarakat kita gak punya budaya antri yang tertib, itu karena gak sabaran dan gak bisa menunggu.

Ini yang bisa membahayakan JD.ID, masyarakat kita gak sabaran dan gak bisa menunggu lama. Bisa berimbas pada user yang kabur bahkan tidak bisa menarik user baru alias ditinggalkan dan tak disukai masyarakat. Sepertinya JD.ID perlu memperbaiki sistem dalam quality control agar lebih cepat dalam pengiriman.


Pengalaman buruk waktu pertama kali belanja online di JD.ID
kardus yang menjadi rumah buku selama perjalanan, biar gak kedinginan ya?
Nah itulah pengalaman saya belanja di JD.ID, semoga untuk yang keduakalinya bisa sangat memuaskan bukan hanya puas. Bagaimana dengan akhbro dan ukhsist? punya pengalaman juga kan? coba deh ceritakan dikomen biar pada tahu...